Beranda > Teknologi Informasi, Telekomunikasi > Kucurkan Dana Pemerintah untuk Jalan Tol Virtual

Kucurkan Dana Pemerintah untuk Jalan Tol Virtual


Pemerintah diimbau jangan sungkan dalam menggelontorkan dana untuk membangun akses wireline broadband alias jalan tol virtual di Indonesia.

Demikian ditegaskan Ketua Umum Masyarakat Telematika Setyanto P. Santosa di sela penandatanganan piagam kesepakatan industri dalam negeri untuk implementasi WiMax di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (10/12/2009).

Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini berbanding terbalik dengan negara-negara di dunia. Dimana perbandingan infrastruktur wireline versus wireless di Indonesia sekitar 5:95 persen. Sementara negara lain justru 60:40 untuk wireline.

“Untuk itu pemerintah harus mengeluarkan investasi untuk wireline, dan mulai memikirkan untuk membangun infrastrukturnya,” lanjut Setyanto.

Hal itu, lanjutnya, agar Indonesia dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara yang industri telekomunikasinya lebih maju.

Selain itu, solusi ini juga dianggap dapat mengurai kemacetan jaringan (kongesti) yang seringkali dihadapi dalam jaringan mobile broadband di Indonesia, khususnya di Jakarta.

“Pemerintah harus menjadi pelopor karena hal ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” lanjut dia.

Menurut data Economist Intelligence Unit Survey, Indonesia E-Readiness Rankings 2008 masih berada di atas Iran dan Azerbaijan. Namun masih di bawah Vietnam, Kazakhstan, dan Algeria, dengan rata-rata skor 3,5–dari skor tertinggi 8,95.

Rendahnya ranking Indonesia disebabkan minimnya infrastruktur teknologi dan konektivitas (2,3), lingkungan hukum yang kurang memadai (3,2), adopsi bisnis dan konsumer masih rendah (3,2), pandangan dan kebijakan pemerintah (3,4), lingkungan sosial dan budaya (3,53), dan skor paling tinggi adalah lingkungan bisnis yang tidak sehat (6,49).

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar